Ketika menunaikan ibadah haji maupun umrah, jamaah akan berkesempatan menyaksikan berbagai tanda kebesaran Allah SWT dan peninggalan bersejarah dari para nabi. Salah satunya adalah Maqam Ibrahim, yang terletak di area Masjidil Haram, Makkah. Tempat ini menjadi saksi penting perjalanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS saat membangun Ka’bah.
Namun, jangan sampai salah paham. Banyak yang mengira bahwa Maqam Ibrahim adalah makam atau kuburan Nabi Ibrahim, padahal itu keliru. Maqam Ibrahim bukanlah makam, melainkan batu pijakan Nabi Ibrahim AS ketika membangun Ka’bah.
Apa Itu Maqam Ibrahim?
Secara bahasa, maqam berarti “tempat berdiri” atau “pijakan”. Jadi, Maqam Ibrahim adalah sebuah batu yang digunakan Nabi Ibrahim AS untuk berpijak ketika meninggikan bangunan Ka’bah. Sementara itu, Nabi Ismail membantu dengan memberikan batu-batu yang disusun ayahnya.
Bangunan Ka’bah semakin tinggi, dan batu pijakan itu pun “ikut naik” seiring pembangunan. Konon, Maqam Ibrahim adalah salah satu batu istimewa yang diturunkan dari surga, sebagaimana Hajar Aswad.
Maka tidak heran, keberadaan Maqam Ibrahim menjadi salah satu peninggalan yang begitu dihormati umat Islam hingga kini. Saat Anda berumrah bersama keluarga melalui rihlahkita.com, pastikan untuk menyempatkan diri mendekat dan berdoa di sekitar Maqam Ibrahim.
Maqam Ibrahim Dulu dan Sekarang
Di atas batu ini terdapat bekas tapak kaki Nabi Ibrahim. Dahulu, bekas telapak kaki tampak jelas, tetapi karena sering disentuh dan diusap oleh manusia, kini bentuknya tidak terlalu terlihat. Menurut riwayat, panjang telapak kakinya sekitar 27 cm, dengan lebar 14 cm, dan tinggi batu sekitar 10 cm.
Awalnya, Maqam Ibrahim menempel pada dinding Ka’bah, bersebelahan dengan Hajar Aswad. Namun kemudian dipindahkan ke jarak sekitar 10 meter dari Ka’bah dan kini berada dalam bangunan khusus berbentuk kubah kecil berwarna keemasan. Batu tersebut dilapisi perak dan dijaga dengan sangat ketat.
Maqam Ibrahim Sebagai Tempat Shalat
Keutamaan Maqam Ibrahim sangat besar. Allah SWT memerintahkan agar sebagian dari area Maqam Ibrahim dijadikan tempat shalat. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya:
“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim tempat untuk shalat.” (QS. Al-Baqarah: 125)
Rasulullah SAW pun mencontohkan shalat sunnah dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim setelah selesai melakukan thawaf. Hingga kini, jamaah haji maupun umrah senantiasa mengamalkan sunnah tersebut.
Selain itu, doa Nabi Ibrahim di sekitar tempat ini juga diabadikan dalam Al-Qur’an:
“Ya Tuhan kami, jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan berikanlah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian.” (QS. Al-Baqarah: 126)
Mengunjungi Maqam Ibrahim bukan hanya mengenang sejarah, tetapi juga sarana untuk memperbanyak doa di salah satu tempat mustajab.
Tanda Kebesaran Allah
Allah SWT menegaskan bahwa di Baitullah terdapat tanda-tanda yang nyata, salah satunya adalah Maqam Ibrahim:
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah), maka dia aman.” (QS. Ali Imran: 96–97)
Ayat ini menunjukkan betapa besar kedudukan Maqam Ibrahim. Ia menjadi bukti sejarah, keimanan, dan perlindungan Allah bagi hamba-Nya.
Penutup
Kini Anda tahu bahwa Maqam Ibrahim bukan makam Nabi Ibrahim, melainkan batu pijakan beliau saat membangun Ka’bah bersama Nabi Ismail. Adapun makam Nabi Ibrahim sendiri berada di Hebron, Palestina.
Bagi jamaah yang melaksanakan haji maupun umrah, Maqam Ibrahim menjadi salah satu destinasi religi yang wajib diziarahi. Di sinilah jamaah bisa menambah kekhusyukan ibadah dengan shalat sunnah, doa, dan tadabbur atas perjuangan Nabi Ibrahim.
Semoga Allah memberikan kesempatan bagi kita semua untuk berziarah dan beribadah langsung di sekitar Maqam Ibrahim. Jika Anda berencana menunaikan umrah dengan nyaman dan penuh bimbingan, kunjungi rihlahkita.com untuk mendapatkan informasi paket perjalanan terbaik.